
Strategi & Kurikulum
Secara umum, layanan pengasuhan dan pendidikan anak Anakita Childcare menggunakan pendekatan Child Centered dengan metode Montessori yang berpedoman pada Standar & Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu yang tertuang pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD, serta Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Anak-anak yang akan menjadi pusat dalam pengasuhan dan pendidikan, sehingga pelayanan diberikan secara individual agar anak dapat mengembangkan minat, potensi, tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi masing-masing. Program pengembangan ini dituangkan dalam suatu program pembelajaran yang mengacu pada 6 aspek perkembangan anak. yaitu nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni, dengan metode Montessori.
Montessori adalah sebuah metode pendidikan yang dikembangkan oleh Dr. Maria Montessori. Metode ini merupakan pendekatan yang berpusat pada anak (children centered), serta berdasarkan pengamatan ilmiah terhadap anak-anak (scientific observation). Dari pengamatan inilah kemudian kita mengenal lima aspek Montessori, antara lain :
1. Practical Life adalah keterampilan kehidupan sehari-hari yang mencakup keterampilan motorik halus yang meliputi merawat lingkungan, diri sendiri, dan kegiatan lainnya.
2. Sensorial merupakan serangkaian material dan cara yang dilakukan untuk mengembangkan seluruh indera yang dimiliki anak.
3. Language adalah sistem komunikasi yang berhubungan dengan suara, pembentukkan kata-kata, kalimat, dan tata bahasa yang digunakan sekelompok orang. Montessori memiliki material bahasa tersendiri untuk memudahkan anak-anak memahami bahasa yang ada di sekitarnya.
4. Mathematics adalah salah satu kurikulum unik yang ada di Montessori. Merupakan pembelajaran untuk membantu anak-anak memahami konsep matematika dari konkret ke abstrak.
5. Culture adalah pembelajaran untuk mengajak anak-anak memahami dunia, seperti geography, zoology, botany, familiy, dan history.
Selain itu, Anakita Childcare juga menerapkan kecerdasan jamak melalui bermain. Dengan mengacu pada kata “Taman” Penitipian Anak / Day care / ChildCare, jelas terlihat bahwa yang terpenting bagi Pendidikan Anak Usia Dini adalah bermain, karena bermain merupakan cara anak untuk belajar tentang kehidupan. Bila kita melihat anak, maka kita akan melihat anak yang bermain sejak pagi hari sampai saat menjelang tidur.
Manfaat lain dari bermain adalah :
• Melalui kegiatan bermain, anak dapat berimitasi, berekplorasi, menemukan jati diri dan mengembangkan ide-ide yang mereka miliki.
• Kegiatan bermain dapat memperkecil tingkat stress pada anak.
• Bermain adalah belajar bagi anak.
• Melalui kegiatan bermain, rasa ingin tahu anak akan berkembang.
• Bermain memberi kebebasan anak untuk bergerak dan membantu anak mengontrol motorik kasarnya.
• Bermain dapat membantu perkembangan bahasa dan sosio-emosional anak.
Sehingga, jelas bahwa penerapan multiple intelligence (kecerdasan jamak) pada anak usia dini, haruslah melalui kegiatan permainnan, karena dengan bermain, anak akan belajar.
Menurut penelitian Howard Gardner, di dalam diri setiap anak tersimpan sembilan jenis kecerdasan yang siap berkembang. Ia memetakan lingkup kemampuan manusia yang luas tersebut menjadi sembilan kategori yang komprehensif atau sembilan macam kecerdasan dasar.
1. Kecerdasan Bahasa
2. Kecerdasan Logis-Matematika
3. Kecerdasan Spasial
4. Kecerdasan Kinestetik
5. Kecerdasan Musikal
6. Kecerdasan Naturalis
7. Kecerdasan Antar-Pribadi
8. Kecerdasan Intra-Pribadi
9. Kecerdasan Spiritual
Karena setiap anak itu cerdas dan unik, maka program pengembangan aspek perkembangan anak yang diberikan di Anakita Childcare menggunakan standar Kurikulum PAUD melalui kegiatan bermain dengan metode montessori, serta berupaya mengoptimalkan pengembangan kecerdasan jamak pada setiap anak melalui tema pembelajaran.
0 komentar:
Posting Komentar